Blog

big

Siap Menantang Anak!

Orang tua sebagai orang luar yang paling dekat dengan anak sebagai pemberi stimulus yang mendorong anak untuk berperilaku atau melakukan respon terhadap stimulus tersebut memiliki posisi paling strategis dalam membentuk perilaku anak. Stimulus dianggap sebagai sebab atas bentukan perilaku anak. Hal ini meletakkan stimulus perlu diperhatikan oleh orang tua. Satu cara pemberian stimulus itu adalah dengan melakukan tantangan (challenge).

Tantangan adalah situasi maupun perlakuan yang diberikan oleh orang tua yang bersifat menantang atau menstimulasi secara psikologis anak. Tantangan sebaiknya dirancang dengan tepat sehingga dapat menimbulkan atau mendorong anak berperilaku positif. Olehnya itu, orang tua harus memastikan stimulus berupa tantangan yang diberikan adalah tepat.

Ritme kehidupan anak akan bertemu dengan tantangan. Bahkan menjadikan anak gemar mencari tantangan akan membuat anak merasa memiliki keyakinan bahwa di balik tantangan tersebut terdapat sesuatu yang lebih bermakna bagi diri anak. Sebagaimana teks ayat Tuhan yang menyebutkan “sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” atau pepatah melayu mengatakan “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Sehingga menantang memiliki arti positif yang mendorong anak untuk berperilaku positif.

Tantangan yang diberikan bisa berupa pekerjaan. Terdapat  enam prinsip tantangan yang sebaiknya dipahami oleh orang tua, sebagai berikut;

Difficult goal atau tujuan yang menantang atau sulit. Meletakkan setiap pekerjaan yang diberikan kepada anak memiliki tujuan yang pasti. Ini akan membantu anak memiliki rasa berprestasi setelah berada pada tujuan tersebut. Apabila belum mencapai tujuan, tentu akan bijak bila orang tua mampu merefleksikannya.

Inequity artinya tantangan yang berbentuk adanya ketidakseimbangan atau ketidaksesuaian antara masukan dan hasil. Sering kali kita mendengar “usaha tidak membohongi hasil”, ungkapan ini satu sisi akan baik namun pada sisi lainnya bisa saja kurang sesuai bagi anak. Tidak selamanya tugas dapat diselesaikan oleh anak maka momen itu bisa membuka kesempatan kepada orang tua untuk melihat kemajuan diri anak. Anggap saja ini bagian dari melakukan evaluasi psikologis anak. Momen ini akan menjadikan anak semakin bertumbuh dan secara mandiri akan mampu mengevaluasi setiap pekerjaan atau tugas yang diberikan kepadanya.

Demand artinya tuntutan permintaan orang tua yang sulit atau berat. Menantang anak melakukan yang sedikit di luar dari kemampuannya juga bisa dicoba oleh orang tua dengan tetap memperhatikan (dari dekat atau jauh). Pertimbangan keamanan tentu harus diutamakan, missal orang tua meminta anak berusia 2 tahun pergi membeli sesuatu di warung tetangga. Momen ini akan membuat anak akan mengalami pertumbuhan yang baik secara psikologis.

Trust & Responsibility artinya beban psikologis yang berupa kepercayaan dan tanggangjawab. Tuntutan atau pekerjaan yang diberikan membuat anak akan merasa diterima di lingkungan keluarga karena telah dipercaya dalam pelibatan aktivitas rumah. Orang tua bisa melakukan dengan mengajak anak berada di dapur, membersihkan ruangan tamu, dan lain sebagainya

Competition adalah adanya atau diciptakannya situasi bersaing atau iklim persaingan di rumah untuk menjadi yang terbaik. Persaingan itu harus berupa aktivitas yang menyenangkan atau mengasyikkan. Orang tua bisa melakukan permainan sederhana, missal petak umpet dengan berusaha menemukan benda tersembunyi. Momen ini akan membuat anak memperoleh kesempatan mendapatkan pengakuan atau pujian secara terencana dari orang tua.

Enam prinsip dan sekaligus praktik di atas merupakan stimulasi orang tua yang diberikan yang dapat memancing atau menekan anak untuk bergerak melakukan respon. Stimulus ini akan berpengaruh terhadap perkembangan psikologis yang baik bagi anak. Selain itu, setiap momen tantangan yang interaktif ini akan membuka ruang ekspresif yang produktif antara orang tua dan anak.