Blog

big

Menjadikan Anak Pribadi Bermakna

Selain konsep meaning bisa dipahami sebagai pendorong berperilaku “bermakna” yang melekat pada orang tua, juga bisa dipahami sebagai bagian dari dalam diri anak.

Untuk apa membantu mengembangkan konsep meaning pada diri anak? tentu agar anak bisa bertumbah menjadi pribadi yang “bermakna”

Secara sederhana, orang tua bisa mempraktikkan usaha berikut;

Aktualisasi diri, beri ruang dialog bersama anak agar memiliki kesempatan memilih (aktifitas, benda, dan lainnya).

Valence, penuhi pujian positif. Beri kalimat yang membangun semangat idealismenya. Pertimbangkan setiap kata dan kalimat yang tersampaikan pada anak. Penggunaan kata “tolong” bila hendak meminta sesuatu atau “maaf” bila ada yang tidak berkenan dengan anak merupakan perilaku bijak orang tua.

Contribution, orang tua memberi tantangan yang sesuai dengan batas kemampuan anak agar anak merasa telah berkontribusi atau bermanfaat.

Enjoyment, jadikan setiap ruang di rumah sebagai bagian dari “ruang ekspresif” yang “hidup” untuk dijadikan “teman” bermain. Hindari terlalu memaksa berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Biarkan anak menikmati satu kegiatan dan memilih berpindah pada kegiatan lainnya.

Self-Efficacy, Libatkan anak berkegiatan dan akan menghasilkan produk akan menambah kepercayaan dirinya. Namun kepercayaan diri bukan untuk memuji kemampuan semata namun harus dibangun kepercayaan diri yang sifatnya bergantung pada Tuhan. Kepercayaan diri yang dibangun karena merasa diri hebat hanyalah fana semata, sedang menggantungkan kepercayaan diri pada Tuhan akan menguatkan secara permanen. Maka, membiasakan anak beribadah dalam beragam bentuk akan menumbuhkan self efficacy anak yang bersumber pada ilahi.