Blog

Kepala Badan Kesbangpol Sidrap, Asrul Tekankan Bela Negara dan Pelestarian Kearifan Lokal dalam Sosialisasi PKBN

Pada sesi ketiga dalam Sosialisasi Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sidrap, Selasa, 10 September 2024, Asrul, S.I.P., M.Si., selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Sidrap, memaparkan pentingnya bela negara sebagai tanggung jawab seluruh warga negara. Dalam paparannya, Asrul menjelaskan bahwa bela negara memiliki peran krusial dalam menjaga keutuhan, kedaulatan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Asrul, pemahaman yang benar mengenai makna bela negara akan mendorong warga untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mempertahankan negara dari berbagai ancaman, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Bela negara, menurutnya, tidak hanya terbatas pada upaya pertahanan fisik atau militer, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat.

Ada dua bentuk utama dalam bela negara yang dijelaskan oleh Asrul:

  1. Bela Negara Fisik
    Bentuk partisipasi langsung dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, terutama melalui aktivitas yang berhubungan dengan pertahanan militer. Ini termasuk keikutsertaan warga dalam kegiatan yang memperkuat sektor pertahanan nasional.

  2. Bela Negara Non-Fisik
    Bela negara non-fisik dapat diwujudkan dalam tindakan-tindakan sehari-hari, seperti belajar dengan giat untuk memajukan bangsa, menjaga nama baik Indonesia di mata internasional, menghormati hukum, dan menjalankan tanggung jawab sosial sebagai warga negara yang baik. Asrul menekankan bahwa setiap warga negara bisa berperan dalam memperkuat negara melalui berbagai cara, termasuk berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi, dan budaya.

Asrul juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai bagian dari bela negara. Menurutnya, kearifan lokal adalah warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur yang dapat memperkuat identitas bangsa. Dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi, melestarikan budaya lokal adalah salah satu bentuk upaya mempertahankan jati diri bangsa dan memperkokoh rasa cinta tanah air.

Pemateri menjelaskan bahwa kearifan lokal tidak hanya menjadi aset budaya, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter bangsa yang tangguh, dengan nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan integritas yang kuat. Ia juga menambahkan bahwa menjaga kearifan lokal memberikan landasan moral bagi masyarakat, sekaligus memperkuat persatuan dan kesatuan nasional.

Beberapa kontribusi kearifan lokal dalam bela negara yang dijelaskan oleh Asrul meliputi:

  • Menumbuhkan cinta tanah air, dengan menghargai nilai-nilai yang melekat pada budaya bangsa.
  • Membentuk karakter yang kuat, seperti kejujuran, kerja keras, dan rasa tanggung jawab.
  • Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, yang memperkuat rasa persatuan.
  • Menjaga kelestarian budaya, yang berfungsi sebagai penanda identitas bangsa di tengah arus globalisasi.

Asrul menekankan bahwa di era modern ini, kearifan lokal menjadi semakin penting untuk dilestarikan sebagai bagian dari upaya bela negara, dan masyarakat harus terus memperkuat upaya ini agar nilai-nilai luhur bangsa tidak hilang.

Dalam kesempatan berbeda, Adnan A. Saleh, Direktur Organisasi Taman Semesta, turut menyampaikan pandangannya. Ia menekankan bahwa keluarga memiliki peran vital dalam menanamkan identitas diri yang kuat yang berlandaskan pada kearifan lokal. “Keluarga adalah tempat pertama di mana nilai-nilai kebajikan budaya lokal harus ditanamkan. Dengan pengasuhan yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya, generasi yang akan datang akan memiliki identitas yang kuat, cinta tanah air, dan mampu menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri mereka,” ujar Adnan.

Menurutnya, pendekatan pengasuhan yang berbasis kearifan lokal tidak hanya membangun individu yang berkarakter, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, berintegritas, dan siap menjaga keutuhan NKRI.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat semakin menguatkan kesadaran warga Sidrap akan pentingnya peran mereka dalam bela negara, baik melalui tindakan fisik maupun non-fisik, serta menjaga dan melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari upaya mempertahankan identitas dan keutuhan bangsa.