Blog

Bangun Kimia Hati Anak Melalui Purpose

Tulisan ini tentang usaha menguatkan anak-anak kita bertahan pada komunitas atau lingkungan sosialnya. Sebuah ilustrasi sederhana saya sampaikan, tentu hanya cerita karangan saya saja. Sebelum bergabung dengan kantor baru, Andi oleh teman-temannya disebut sebagai pekerja yang ulet dan memiliki karekter memimpin. Namun, anehnya, begitu pindah pada lingkungan baru, kinerjanya lama-lama runtuh. Bahkan kharisma profesionalnya juga tergerus.

Apa yang terjadi?

Buku The Daily Drucker (2004) ditulis oleh Prof. Peter Ferdinand Drucker dan Joseph Maciariello, menyebut hal demikian dengan istilah “sudden incompotent” (mendadak tak berdaya).

Karakter anak yang bisa mengalami “mendadak tak berdaya” adalah mereka yang sejak kecil dididik dengan hanya memperkenalkan “passion” dalam hidupnya. Anak yang dituntun untuk menggali, menemukan, dan mengembangkan minat bakatnya semata. Pada passion, orang tua percaya bahwa anak bisa menikmati kehidupan karier masa depannya.

Passion tidak boleh menjadi alat utama dalam merancang karier anak. Lantas, apa yang paling berpengaruh bisa disiapkan bagi anak agar bisa menjadi pribadi “resilience” dalam menatap kariernya?

Orang yang bekerja dengan purpose di dadanya jauh lebih dahsyat (produktif) mengalahkan orang yang bekerja dengan passion (bakat, hobi, atau yang lain). Puspose dimaknai sebagai tujuan.

Purpose adalah tujuan yang benar-benar bermakna bagi seseorang. Purpose adalah panggilan hati untuk mengabdi atau berkontribusi. Begitu seseorang menemukan purpose, maka akan langsung dapat membangun chemistry (kimia hati) dengan peranan, tugas, posisi, dan lokasinya. Bagi mereka yang bekerja tanpa tujuan yang mengantarkannya pada makna kerja, maka semangat dan kinerja tidak akan ada.

Artinya, orang tua perlu menghantarkan anak-anaknya menemukan purpose, tujuan-tujuan besar yang bermakna bagi hidupnya di dunia dan akhirat. Motivasi harus diawali dari emosi.

Tanpa purpose, apalagi tanpa passion, kehebatan yang dimiliki oleh anak akan mudah terhambat oleh hal-hal yang sepele.