Blog

7 Langkah Pendisiplinan Positif

Pertanyaan paling serius yang sering kali disampaikan oleh orang tua adalah bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mendisiplikan anak. Mari kita pahami terlebih dahulu apa itu disiplin? Disiplin termasuk kata benda yang disimbolkan dengan huruf n atau nomina. Kata benda dimaknai sebagai kelas kata yang menyatakan semua benda dan segala yang dibendakan. Dari sini dipahami bahwa disiplin adalah sesuatu yang berupa benda, artinya disiplin bisa digunakan dan bisa pula ditinggalkan. Seperti berkendaraan, mau menggunakan kendaraan atau berjalan kaki, atau menggunakan senter sebagai penerang penunjuk jalan atau meraba menggunakan tangan, dan pengandaian lainnya.

Dari arti di atas, secara sederhana dipahami bahwa bila kata disiplin digunakan pada konteks pengasuhan maka pertanyaannya adalah apakah orang tua memilih menggunakan atau meninggalkannya? Tentu, orang tua sangat tertarik menerapkan. Namun, secara praktis bagaimana dimulai? Kami coba sajikan langkah yang bisa dilakukan orang tua menerapkan pendisiplinan positif.

Pertama, menerapkan konsekuensi natural dan logis

Setiap anak perlu mendapatkan penjelasan bagaimana perilaku mereka berpengaruh terhadap orang lain. Penjelasan ini juga mendorong anak menerima pendapat dan perasaan orang lain sehingga mereka mampu melihat situasi tertentu dengan perspektif mereka sendiri. Pikirkanlah selalu ketiga prinsip ini: terkait dengan perilaku anak dan bukan pada pribadinya – santun dan saling menghargai – masuk akal dan tidak mengada-ada, sebelum menerapkan suatu konsekuensi pada anak.

Kedua, menentukan tujuan pengasuhan dan pendidikan

Pikirkan apa yang menjadi tujuan pengasuhan yang perlu dicapai segera dan akan dicapai dalam kehidupan anak di masa depan. Susun dan tuliskan tujuan tersebut dengan membuat daftar apa yang perlu dilakukan di rumah oleh anak yang berusia balita/anak-anak/remaja. Kemudian tuliskan apa yang akan menjadi karekteristiknya di masa depan ketika ia berusia 18 tahun. Pikirkan bagaimana cara Anda mewujudkannya bersama anak.

Ketiga, bersikap positif dan menstrukturkan kegiatan

Dukungan terhadap perkembangan tidak sebatas pada pemenuhan kebutuhan fisik, sandang, dan pangan anak saja tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan psikososial anak yang sesuai dengan usia perkembangannya. Buatlah daftar sikap positif yang perlu ditunjukkan orang tua kepada mereka yang berusia balita/anak-anak/remaja. Strukturkan tugas-tugas perkembangan yang Anda harapkan dari balita/anak/remaja Anda.

Keempat, mempertimbangkan perasaan dan pikiran anak sesuai dengan karakteristik usia perkembangannya. Dinamika pengasuhan antar orang tua dengan anak, seringkali membawa pada situasi-situasi sulit sehingga orang tua perlu berhati-hati dalam merespon dan memberikan konsekuensi dari setiap perbuatan anak. Buatlah pedoman yang menurut Anda penting dalam mengarahkan Anda untuk merespon anak secara tepat sesuai dengan kemampuan merasa dan berpikir pada anak usia balita/anak-anak/remaja.


Tiga langkah selanjutnya bisa dilanjutkan membaca pada tautan berikut https://tamansemesta.id/read/7-langkah-pendisiplinan-positif-bagian-kedua